Senin, 09 September 2013

Makalah Identitas Nasional



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana yang berjudul “CIRI KHAS MENGENALKAN INDONESIA”.
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraanan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami dalam membuat makalah ini semoga dapat memberikan manfaat bagi semua yang membacanya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.


                                                                          Bandung, 5 September 2013


                                                                                           Penulis





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR     ……………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI     …………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN      ……………………………………………………………………….1
a.      Latar belakang    ………………………………………………………………………..1
b.      Rumusan masalah     ………………………………………………………………….1
c.       Batasan masalah    …………………………………………………………………….2
d.      Tujuan penulisan       ………………………………………………………………….2
e.      Sistematika penulisan      ……………………………………………………………2
BAB II Pembahasan      …………………………………………………………………………..3
a.      Tinjauan Teoritis     …………………………………………………………………...3
b.      Pembahasan      ………………………………………………………………………….4
1.      Pengertian Identitas Nasional     …………………………………….4
2.      Karakteristik     ……………………………………………………………….5
3.      Proses berbangsa dan bernegara    ………………………………..6
4.      Integritas Nasional     ……………………………………………………10
5.      Kebangkitan Nasional      ………………………………………………13
BAB III Penutup     ………………………………………………………………………………..15
a.      Kesimpulan      ………………………………………………………………………….15
b.      Saran     ……………………………………………………………………………………16
Daftar Pustaka    ………………………………………………………………………………….17


BAB I
                                       PENDAHULUAN                     
A.      Latar Belakang   
Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang  membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Berdasarkan perngertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki Identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Berdasarkan hakikat pengertian Identitas nasional sebagai mana di jelaskan di atas maka Identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa.

Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
Dalam penyusunan makalah ini digunakan untuk mengangkat tema dengan tujuan dapat memmbantu mengatasi masalah tentang Identitas nasional dan dapat di terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B.      Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan dalam penulisan makalah ini adalah :
1.      Apa pengertian Identitas Nasional ?
2.      Bagaimana karakteristik Identitas Nasional ?
3.      Bagaimana proses Berbangsa dan bernegara di Indonesia ?
4.      Apa yang dimaksud dengan Integritas Nasional ?
5.      Apa yang dimaksud dengan Kebangkitan Nasional ?
C.      Batasan Masalah
Membatsi permasalahan membahas Negara Indonesia akan pengertian Identitas nasional, karakteristik, proses berbangsa dan bernegara, interritas nasional dan kebangkitan nasional

D.     Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1.      Mengetahui pengertian Identitas Nasional
2.      Mengetahui karakteristik Identitas Nasional
3.      Mengetahui proses Berbangsa dan bernegara di Indonesia
4.      Mengetahui Integritas Nasional
5.      Mengetahui Kebangkitan Nasional

E.      Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II Pembahasan
Menguraikan tentang tinjauan teoritis dan pembahasan mengenai pengertian Identitas nasional, karakteristik, proses berbangsa dan bernegara, integritas nasional dan kebangkitan nasional.

BAB III Penutup
Menguraikan kesimpulan dan saran.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tinjauan Teoritis
Identitas Nasional secara etimologis berasal dari kata Identitas yang artinya ciri tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang,  kelompok atau sesuatu  sehingga berbeda. Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Nasional menunjukan menunjukan pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar lebih dari dari sekedar persamaan agama, ras, budaya, bahasa dan sebagainya. Identitas Nasional adalaj sebuah ciri, tanda atau tanda yang melekat pada suatu sehingga bisa dibedakan dengan Negara yang lain.
Berdasarkan pengertian tersebut menunjukan bahwa bangsa didunia memiliki ciri-ciri atau Identitas sendiri-sendiri. Hal oses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis. Identias tersebut yang pada dasrnya menunjukan Identitas-adentitas secara nasional.
Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder . bersifat buatan karena dibuat atau dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai Identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder karena Identitas nasional lahir belakangan bila dibandingkan dengan Identitas kesuku bangsaan yang memang telah dimiliki bangsa itu secara askriftif (ada sejak lahir).
Unsur-unsur pembentukan Identitas yaitu :
1.      Suku bangsa : adalah golongan sosial yang bersifat askriftif yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
2.      Agama : bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakatyang agamis.
3.      Kebudayaan : berbagai budaya yang yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang berada di seluruh pelosok negeri

B.      Pembahasan
1.      Pengertian Identitas Nasional
Identitas nasional berasal dari kata “national identity” yang berarti “kepribadian nasional” atau “jati diri nasional”. Identitas nasional adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang berfungsi untuk membedakan bangsa yang satu dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan perngertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki Identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut.Berdasarkan hakikat pengertian Identitas nasional sebagaimana di jelaskan di atas maka Identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat di pisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa.
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
a.      Beberapa bentuk Identitas nasional Indonesia adalah :
Pancasila sebagai dasar falsafah Negar
a
b.      Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan
c.       Bendera merah putih sebagai bendera Negara
d. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
d.      Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila
e.      Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggl Ika
f.        Konstitusi Negara yaitu UUD 19945
g.      Bentuk Negara kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat
h.      Konsepsi wawasan nusantara
i.        kebidayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional

2.      Karakteristik Identitas Nasional Indonesia

Dalam karakteristik nasioanal indoneia ini terdiri darri beberapa konsep, yaitu Cultural Unitiy dan Political Unitiy, maka Identitas juga terdiri dari dua, yaitu Identitas Identitas suku kebangsaan dan kebangsaan khusus nya di Indonesia ini setiap Identitas ini memiliki ciri khas tersendiri.
Identitas Cultural Unity (Identitas kesukubangsaan) Identitas kesukubangsaan merujuk pada bangsa dalam pengertian kebudayaan atau bangsa dalam arti sosiologis antropoligis. Identitas kesukubangsaan disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku, agama, adat dan budaya, keturunan dan daerah asal. Unsur-unsur ini menjadi Identitas kelompok bangsa sekaligus Identitas suatu bangasa yang keragamannya membuat bang sa Indonesia itu sendir berbeda dan dapat dibedakan dengan bangsa-bangsa yang lainnya.
Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity kurang lebih bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah / bawaan, primer dan etnik. Identitas kesukubangsaan dapat diketahui dari sisi budaya orang yang bersangkutan.
Identitas Political Unity (Identitas Kebangsaan) Identitas Kebangsaan merujuk pada bangsa dalam pengertian politik, yaitu bangsa-Negara. Kesamaan primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut untuk bernegara namun dewasa ini Negara yang relatif homogen yang hanya terdiri dari satu bangsa tidak banyak terjadi. Negara baru perlu menciotakan Identitas yang baru pula untuk bangsanya yang di sebut juga sebagai Identitas nasional.
kebangsaan merupakan kesepakatan dari banyak bangsa didalamnya. Identitas kebangsaan bersifat buatan, sekunder, etis dan nasional. Beberapa bentuk Identitas nasional adalah bahasa nasional, lambang nasional, semboyan nasional, bendera nasional dan ideologi nasional.

3.      Proses Berbangsa dan Bernegara

Pengertian Bangsa dan Negara
Bangsa adalah kumpulan dari banyaknya orang yang mempunyai persamaan tujuan, asal, adat istiadat, bahasa, dan sejarah. Jadi Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah Indonesia.
Negara berasal dari kata inggris state, yang berasal dari bahasa latin yaitu Status atau statum yang berarti “menempatkan dalam keadaan berdiri” yang terdiri dari sekelompok/beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib atau bisa diartikan sebagai satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban social dan untuk mendirikan suatu Negara harus melewati bebarapa hal atau unsur untuk mendirikan sebuah Negara Pokok.
Unsur-unsur Negara adalah:
• Memiliki Wilayah
• Memiliki Rakyat
• Pemerintahan Yang Berdaulat
• Memaksa
• Monopoli
• Mencakup semua
Masa sebelum  kemerdekaan Bangsa Indonesia
Proses berbangsa dan bernegara pada zaman sebelum kemerdekaan lebih berorientasi pada perjuangan dalam melawan penjajah. Dari tinjauan sejarah zaman  Sriwijaya pada abad VII dan Kerajaan Majapahit abad XIII telah ada upaya untuk menyatukan nusantara. Namun para penguasa belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mempertahankan kejayaan yang telah dicapai yang menyebabkan kehancuran. Di samping itu kehancuran juga disebabkan karena kerajaan tradisional tersebut belum memahami konsep kebangsaan dalam arti luas.
Proses kehidupan berbangsa dan bernegara mulai berkembang sejak Sumpah Pemuda dikumandangkan ke seluruh nusantara. Dalam periode selanjutnya secara nyata mulai dipersiapkan kemerdekaan Indonesia pada masa pendudukan Jepang, yaitu dengan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha – usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dan puncaknya adalah ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang
Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat kaitannya dengan hakikat pendidikan kewarganegaraanan, yaitu upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela Negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan Negara. Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata Negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral bangsa, maka takkan sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia dalam proses berbangsa dan bernegara.
Negara Indonesia merupakan Negara yang berkembang dan Negara yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat, membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas, dengan semangat loyalitas yang tinggi. Negara didorong untuk menggugah masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya pada Negaranya, bersatu padu dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaaan, moral dan lain-lain. Negara harus menggambarkan image pada masyarakat agar timbul rasa bangga dan keinginan untuk melindungi serta mempertahankan Negara itu sendiri. Pendidikan kewarganegaraanan adalah sebuah sarana yang tepat untuk memberikan gambaran secara langsung tentang hal-hal yang bersangkutan tentang kewarganegaraanan pada masyarakat sehingga proses berbangsa dan bernegara dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
Dalam upaya untuk memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahakan dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai menyadari bagaimana posisinya sekarang dan seperti apa jatidiri atau Identitasnya serta apa yang dilakukan ke depan. Penciptaan suatu Identitas bersama berkisar pada perkembangan keyakinan dan nilai – nilai yang dianut bersama yang dapat memberi suatu perasaan solidaritas sosial pada suatu masyarakat suatu wilayah tertentu. Suatu Identitas bersama menunjukkan bahwa individu – individu tersebut setuju atas pendefinisian diri mereka yang saling diakui, yakni suatu kesadaran mengenai perbedaan dengan orang lain, dan suatu perasaan akan harga diri.
Dalam proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan penciptaan Identitas bersama. Identitas sebagai bangsa dan Negara Indonesia dapat dilihat pada
• Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih
• Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila
• Slogan / semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
• Sarana komunikasi / bahasa Negara yaitu Bahasa Indonesia
• Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
• Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasionalseperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.

Dengan terwujudnya Identitas bersama sebagai bangsa dan Negara Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan Negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan Negara lain. Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jatidiri serta kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan Identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan Negara di masa depan.

4.      Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu Negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:
1.Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Wilayah Negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
Contoh wujud integrasi nasional, antara lain sebagai berikut:
1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya.
2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman, tetangga atau saudara, kita harus saling menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang merupakan salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura (untuk agama Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.
Contoh-contoh pendorong integrasi nasional :
- Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi Negara yang lebih maju dan tangguh di masa yang akan datang.
- Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
- Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit.
- Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
- Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
- Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan Negara demi terciptanya kedamaian.


5.      Kebangkitan Nasional
Kebangkitan nasional  Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.
Tokoh-TokohTokoh-tokoh yang mempolopori Kebangkitan Nasional, antara lain yaitu :
1.      Sutomo
2.      Ir. Soekarno
3.      Dr. Tjipto Mangunkusumo
4.      Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
5.       (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hajar Dewantara)
6.      dr. Douwes Dekkerdan Lain-Lain
Asal usul Kebangkitan Nasional
Pada tahun 1912 berdirilah Partai Politik pertama di Indonesia (Hindia Belanda), Indische Partij. Pada tahun itu juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (di Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (di Yogyakarta), Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang. Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, tapi sebenarnya diawali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Sarekat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.
Suwardi Suryaningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis "Als ik eens Nederlander was" ("Seandainya aku seorang Belanda"), pada tanggal 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi karena "boleh memilih", keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
                Pengertian Identitas nasional yaitu sebuah ciri atau tanda suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya selain itu di Indonesia Identitas nasional merupakan suatu manifestasi nilai – nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku dalam satu kekatuan yang mengacu pada pancasila dan bineka tunggal ika.
                Karakteristik Identitas nasional di bagi menjadi 2, pertama Identitas kesukubangsaan Identitas ini disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku, agama adat dan budaya dan ini bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir), kedua Identitas kebangsaan Identitas ini bersifat buatan sekunder dan nasional beberapa bentuk Identitas nasional adalah bahasa, lambing, semoyan, bendera dan ideologi nasional.
                Proses berbangsa dan bernegara di Indonesia melewati berbagai proses yaitu pada masa sebelum kemerdekaaan, pada masa sebelum kemerdekaan yaitu pada masa penjajahan dan kerajaan yang berorientasi pada perjuangan melawan penjajah. Pada masa kerajaan maja pahit dan srwijaya telah ada upaya untu menyantukan nusantara namun belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mempertahankan kejayaan yang telah di capai yang menyebabkan kehancuran pada kerajaan tersebut. Proses berbangsa dan bernegara mulai berkempang sejak adanya sumpah pemuda dalam periode selanjutnya mulai disiapkan kemerdekaan Indonesia yaitu pada siding BPUPKI dan punya adalah ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 sehingga Negara Indonesia sudah biasa mengatur Negara sendiri.
                Integritas nasional usaha atau proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu Negara sehingga tercipta keserasian dan keselaasan secara nasional
                Kebangkitan nasional masa di mana bangskitnya rasa semangat dan persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kmerdekaan epublik Indonesia yang sebelumnya tidak pernah mucul saat penjajahan

B.     Saran
Dalam pembuatan dan pembahsaan makalah ini kami sebagai penulis mempunyai sebuah angan – angan untuk melestarikan sebuah indentitas nasionala khususnya Identitas Indonesia, yang mempunya ciri khas terseendiri seperti bahasa Indonesia, suku, budaya, ras dan lain-lain, akan hal ini kami mengangankan agar bangsa Indonesia ini tidak menghapus indentitas bangsa Indonesia seperti menggunakan bahasa yang baku.



DAFTAR PUSTAKA

Sejarah Indonesia, Peristiwa 1908. 2013. Kebangkitan Nasional Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasional_Indonesia. 5 September 2013

Yahoo! Asia Pacific Pte Ldt. 2013.  Apa itu integrasi nasional dan apa faktor pendorong dan penghambatnya?. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101111180256AAabvMy. 5 September 2013




                                        

1 komentar: