KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana yang berjudul “CIRI KHAS
MENGENALKAN INDONESIA”.
Adapun tujuan penulisan makalah ini
untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraanan. Oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Harapan kami dalam membuat makalah ini
semoga dapat memberikan manfaat bagi semua yang membacanya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih
dan Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Bandung,
5 September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….1
a.
Latar belakang ………………………………………………………………………..1
b.
Rumusan masalah ………………………………………………………………….1
c.
Batasan masalah …………………………………………………………………….2
d.
Tujuan penulisan ………………………………………………………………….2
e.
Sistematika penulisan ……………………………………………………………2
BAB II Pembahasan …………………………………………………………………………..3
a.
Tinjauan Teoritis …………………………………………………………………...3
b.
Pembahasan ………………………………………………………………………….4
1.
Pengertian Identitas Nasional …………………………………….4
2.
Karakteristik ……………………………………………………………….5
3.
Proses berbangsa dan bernegara ………………………………..6
4.
Integritas Nasional ……………………………………………………10
5.
Kebangkitan Nasional ………………………………………………13
BAB III Penutup ………………………………………………………………………………..15
a.
Kesimpulan ………………………………………………………………………….15
b.
Saran ……………………………………………………………………………………16
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………….17
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa yang lain. Berdasarkan perngertian yang demikian ini
maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki Identitas sendiri-sendiri sesuai
dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Berdasarkan
hakikat pengertian Identitas nasional sebagai mana di jelaskan di atas maka Identitas
nasional suatu Bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau
lebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa.
Bangsa pada hakikatnya adalah
sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses
sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk
bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu
kesatuan nasional.
Dalam penyusunan makalah ini digunakan
untuk mengangkat tema dengan tujuan dapat memmbantu mengatasi masalah tentang Identitas
nasional dan dapat di terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
B.
Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan dalam penulisan
makalah ini adalah :
1.
Apa pengertian Identitas Nasional ?
2.
Bagaimana karakteristik Identitas Nasional ?
3.
Bagaimana proses Berbangsa dan bernegara di Indonesia ?
4.
Apa yang dimaksud dengan Integritas Nasional ?
5.
Apa yang dimaksud dengan Kebangkitan Nasional ?
C.
Batasan Masalah
Membatsi permasalahan
membahas Negara Indonesia akan pengertian Identitas nasional, karakteristik,
proses berbangsa dan bernegara, interritas nasional dan kebangkitan nasional
D.
Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah :
1.
Mengetahui pengertian Identitas Nasional
2.
Mengetahui karakteristik Identitas Nasional
3.
Mengetahui proses Berbangsa dan bernegara di Indonesia
4.
Mengetahui Integritas Nasional
5.
Mengetahui Kebangkitan Nasional
E.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan
Menguraikan tentang tinjauan teoritis
dan pembahasan mengenai pengertian Identitas nasional, karakteristik, proses berbangsa
dan bernegara, integritas nasional dan kebangkitan nasional.
BAB III Penutup
Menguraikan kesimpulan dan saran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan
Teoritis
Identitas Nasional secara etimologis
berasal dari kata Identitas yang artinya ciri tanda atau jati diri yang
melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga berbeda. Kata nasional merujuk
pada konsep kebangsaan. Nasional menunjukan menunjukan pada kelompok-kelompok
persekutuan hidup manusia yang lebih besar lebih dari dari sekedar persamaan
agama, ras, budaya, bahasa dan sebagainya. Identitas Nasional adalaj sebuah
ciri, tanda atau tanda yang melekat pada suatu sehingga bisa dibedakan dengan Negara
yang lain.
Berdasarkan pengertian tersebut
menunjukan bahwa bangsa didunia memiliki ciri-ciri atau Identitas
sendiri-sendiri. Hal oses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis.
Identias tersebut yang pada dasrnya menunjukan Identitas-adentitas secara
nasional.
Identitas nasional bersifat buatan dan
sekunder . bersifat buatan karena dibuat atau dibentuk dan disepakati oleh
warga bangsa sebagai Identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder
karena Identitas nasional lahir belakangan bila dibandingkan dengan Identitas
kesuku bangsaan yang memang telah dimiliki bangsa itu secara askriftif (ada
sejak lahir).
Unsur-unsur pembentukan Identitas yaitu
:
1.
Suku bangsa : adalah golongan sosial yang bersifat askriftif
yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
2.
Agama : bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakatyang
agamis.
3.
Kebudayaan : berbagai budaya yang yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia yang berada di seluruh pelosok negeri
B.
Pembahasan
1.
Pengertian Identitas Nasional
Identitas nasional berasal dari kata “national identity” yang berarti “kepribadian nasional” atau “jati diri nasional”. Identitas nasional adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa
yang berfungsi untuk membedakan bangsa yang satu dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan
perngertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki Identitas
sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,ciri-ciri serta karakter dari
bangsa tersebut.Berdasarkan hakikat pengertian Identitas nasional sebagaimana
di jelaskan di atas maka Identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat di
pisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan
kepribadian suatu bangsa.
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang
mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga mempunyai persamaan
watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami
suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
a. Beberapa bentuk Identitas nasional Indonesia
adalah :
Pancasila sebagai dasar falsafah Negara
Pancasila sebagai dasar falsafah Negara
b. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
atau bahasa persatuan
c. Bendera merah putih sebagai bendera Negara
d. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
d. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
d. Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila
e. Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggl
Ika
f.
Konstitusi Negara yaitu UUD 19945
g. Bentuk Negara kesatuan Republik Indonesia
yang berkedaulatan Rakyat
h. Konsepsi wawasan nusantara
i.
kebidayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan
nasional
2.
Karakteristik Identitas Nasional Indonesia
Dalam karakteristik nasioanal indoneia ini terdiri darri
beberapa konsep, yaitu Cultural Unitiy dan Political Unitiy, maka Identitas
juga terdiri dari dua, yaitu Identitas Identitas suku kebangsaan dan kebangsaan
khusus nya di Indonesia ini setiap Identitas ini memiliki ciri khas tersendiri.
Identitas Cultural Unity (Identitas kesukubangsaan) Identitas kesukubangsaan merujuk pada
bangsa dalam pengertian kebudayaan atau bangsa dalam arti sosiologis
antropoligis. Identitas kesukubangsaan disatukan oleh adanya kesamaan ras,
suku, agama, adat dan budaya, keturunan dan daerah asal. Unsur-unsur ini
menjadi Identitas kelompok bangsa sekaligus Identitas suatu bangasa yang
keragamannya membuat bang sa Indonesia itu sendir berbeda dan dapat dibedakan
dengan bangsa-bangsa yang lainnya.
Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity kurang
lebih bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah / bawaan,
primer dan etnik. Identitas kesukubangsaan dapat diketahui dari sisi budaya
orang yang bersangkutan.
Identitas Political Unity (Identitas Kebangsaan) Identitas Kebangsaan merujuk pada
bangsa dalam pengertian politik, yaitu bangsa-Negara. Kesamaan primordial dapat
saja menciptakan bangsa tersebut untuk bernegara namun dewasa ini Negara yang
relatif homogen yang hanya terdiri dari satu bangsa tidak banyak terjadi. Negara
baru perlu menciotakan Identitas yang baru pula untuk bangsanya yang di sebut
juga sebagai Identitas nasional.
kebangsaan merupakan kesepakatan dari banyak bangsa
didalamnya. Identitas kebangsaan bersifat buatan, sekunder, etis dan nasional.
Beberapa bentuk Identitas nasional adalah bahasa nasional, lambang nasional,
semboyan nasional, bendera nasional dan ideologi nasional.
3.
Proses Berbangsa dan Bernegara
Pengertian Bangsa dan Negara
Bangsa adalah kumpulan dari banyaknya
orang yang mempunyai persamaan tujuan, asal, adat istiadat, bahasa, dan
sejarah. Jadi Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai
kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses
di dalam satu wilayah Indonesia.
Negara berasal dari kata inggris state,
yang berasal dari bahasa latin yaitu Status atau statum yang berarti
“menempatkan dalam keadaan berdiri” yang terdiri dari sekelompok/beberapa
kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan
mengakui adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib atau bisa diartikan
sebagai satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum
yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban social
dan untuk mendirikan suatu Negara harus melewati bebarapa hal atau unsur untuk
mendirikan sebuah Negara Pokok.
Unsur-unsur
Negara adalah:
•
Memiliki Wilayah
•
Memiliki Rakyat
•
Pemerintahan Yang Berdaulat
•
Memaksa
•
Monopoli
•
Mencakup semua
Masa
sebelum kemerdekaan Bangsa Indonesia
Proses berbangsa dan bernegara pada zaman sebelum
kemerdekaan lebih berorientasi pada perjuangan dalam melawan penjajah. Dari
tinjauan sejarah zaman Sriwijaya pada abad VII dan Kerajaan Majapahit
abad XIII telah ada upaya untuk menyatukan nusantara. Namun para penguasa belum
memiliki kemampuan yang cukup untuk mempertahankan kejayaan yang telah dicapai
yang menyebabkan kehancuran. Di samping itu kehancuran juga disebabkan karena
kerajaan tradisional tersebut belum memahami konsep kebangsaan dalam arti luas.
Proses kehidupan berbangsa dan bernegara mulai berkembang
sejak Sumpah Pemuda dikumandangkan ke seluruh nusantara. Dalam periode
selanjutnya secara nyata mulai dipersiapkan kemerdekaan Indonesia pada masa
pendudukan Jepang, yaitu dengan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha – usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dan puncaknya adalah ketika Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Proses
berbangsa dan bernegara pada masa sekarang
Proses berbangsa dan bernegara pada
masa sekarang erat kaitannya dengan hakikat pendidikan kewarganegaraanan, yaitu
upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara
dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak
dan kewajiban dalam bela Negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan
bangsa dan Negara. Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi ilmu
tentang tata Negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri bangsa serta moral
bangsa, maka takkan sulit untuk menjaga kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia
dalam proses berbangsa dan bernegara.
Negara Indonesia merupakan Negara yang
berkembang dan Negara yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar
dari masyarakat, membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas, dengan
semangat loyalitas yang tinggi. Negara didorong untuk menggugah masyarakat agar
dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut memiliki.
Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya pada Negaranya,
bersatu padu dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaaan,
moral dan lain-lain. Negara harus menggambarkan image pada masyarakat agar
timbul rasa bangga dan keinginan untuk melindungi serta mempertahankan Negara
itu sendiri. Pendidikan kewarganegaraanan adalah sebuah sarana yang tepat untuk
memberikan gambaran secara langsung tentang hal-hal yang bersangkutan tentang kewarganegaraanan
pada masyarakat sehingga proses berbangsa dan bernegara dapat berlangsung
dengan efektif dan efisien.
Dalam upaya untuk memahami proses
berbangsa dan bernegara, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahakan dengan
perkembangan kehidupan masyarakat. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting
ketika suatu masyarakat mulai menyadari bagaimana posisinya sekarang dan
seperti apa jatidiri atau Identitasnya serta apa yang dilakukan ke depan.
Penciptaan suatu Identitas bersama berkisar pada perkembangan keyakinan dan
nilai – nilai yang dianut bersama yang dapat memberi suatu perasaan solidaritas
sosial pada suatu masyarakat suatu wilayah tertentu. Suatu Identitas bersama
menunjukkan bahwa individu – individu tersebut setuju atas pendefinisian diri
mereka yang saling diakui, yakni suatu kesadaran mengenai perbedaan dengan
orang lain, dan suatu perasaan akan harga diri.
Dalam proses berbangsa dan bernegara
itu juga diperlukan penciptaan Identitas bersama. Identitas sebagai bangsa dan Negara
Indonesia dapat dilihat pada
•
Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih
•
Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila
•
Slogan / semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
•
Sarana komunikasi / bahasa Negara yaitu Bahasa Indonesia
•
Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
•
Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasionalseperti Pattimura,
Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.
Dengan terwujudnya Identitas bersama sebagai bangsa dan Negara
Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai
bangsa dan Negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan
dihargai dan sejajar dengan bangsa dan Negara lain. Identitas bersama itu juga
dapat menunjukkan jatidiri serta kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial,
kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan Identitas
bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan Negara
di masa depan.
4.
Integrasi
Nasional
Integrasi nasional adalah usaha dan
proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu Negara sehingga
terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Faktor-faktor pendorong integrasi
nasional sebagai berikut:
1.Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
1.Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Wilayah Negara yang begitu luas,
terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
Contoh wujud integrasi nasional, antara lain sebagai berikut:
1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya.
2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman, tetangga atau saudara, kita harus saling menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang merupakan salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura (untuk agama Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
Contoh wujud integrasi nasional, antara lain sebagai berikut:
1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya.
2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman, tetangga atau saudara, kita harus saling menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang merupakan salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura (untuk agama Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.
Contoh-contoh pendorong integrasi
nasional :
- Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi Negara yang lebih maju dan tangguh di masa yang akan datang.
- Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
- Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit.
- Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
- Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
- Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan Negara demi terciptanya kedamaian.
- Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi Negara yang lebih maju dan tangguh di masa yang akan datang.
- Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
- Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit.
- Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan bangsa.
- Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
- Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan Negara demi terciptanya kedamaian.
5. Kebangkitan
Nasional
Kebangkitan nasional Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat
Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan
kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama
penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa
penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah
Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini
merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.
Tokoh-TokohTokoh-tokoh yang mempolopori Kebangkitan
Nasional, antara lain yaitu :
1. Sutomo
2. Ir. Soekarno
4. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
Asal usul Kebangkitan Nasional
Pada tahun 1912 berdirilah Partai Politik pertama di Indonesia (Hindia Belanda), Indische
Partij. Pada tahun
itu juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat
Dagang Islam (di Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (di Yogyakarta), Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa
Bersama Boemi Poetra di Magelang. Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia
bukan berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, tapi sebenarnya diawali dengan
berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Sarekat
ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu.
Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.
Suwardi
Suryaningrat yang
tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis "Als ik eens Nederlander was" ("Seandainya aku seorang Belanda"),
pada tanggal 20 Juli 1913 yang
memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di
Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto
Mangunkusumo dan Suwardi
Suryaningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi karena "boleh memilih",
keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu
pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengertian Identitas nasional yaitu
sebuah ciri atau tanda suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa
yang lainnya selain itu di Indonesia Identitas nasional merupakan suatu
manifestasi nilai – nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai
aspek kehidupan dari ratusan suku dalam satu kekatuan yang mengacu pada
pancasila dan bineka tunggal ika.
Karakteristik Identitas nasional
di bagi menjadi 2, pertama Identitas kesukubangsaan Identitas ini disatukan
oleh adanya kesamaan ras, suku, agama adat dan budaya dan ini bersifat
ascribtife (sudah ada sejak lahir), kedua Identitas kebangsaan Identitas ini
bersifat buatan sekunder dan nasional beberapa bentuk Identitas nasional adalah
bahasa, lambing, semoyan, bendera dan ideologi nasional.
Proses berbangsa dan bernegara
di Indonesia melewati berbagai proses yaitu pada masa sebelum kemerdekaaan,
pada masa sebelum kemerdekaan yaitu pada masa penjajahan dan kerajaan yang
berorientasi pada perjuangan melawan penjajah. Pada masa kerajaan maja pahit
dan srwijaya telah ada upaya untu menyantukan nusantara namun belum memiliki
kemampuan yang cukup untuk mempertahankan kejayaan yang telah di capai yang
menyebabkan kehancuran pada kerajaan tersebut. Proses berbangsa dan bernegara
mulai berkempang sejak adanya sumpah pemuda dalam periode selanjutnya mulai
disiapkan kemerdekaan Indonesia yaitu pada siding BPUPKI dan punya adalah
ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 sehingga Negara
Indonesia sudah biasa mengatur Negara sendiri.
Integritas nasional usaha atau
proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu Negara sehingga
tercipta keserasian dan keselaasan secara nasional
Kebangkitan nasional masa di
mana bangskitnya rasa semangat dan persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta
kesadaran untuk memperjuangkan kmerdekaan epublik Indonesia yang sebelumnya
tidak pernah mucul saat penjajahan
B.
Saran
Dalam pembuatan dan pembahsaan makalah ini kami sebagai
penulis mempunyai sebuah angan – angan untuk melestarikan sebuah indentitas
nasionala khususnya Identitas Indonesia, yang mempunya ciri khas terseendiri
seperti bahasa Indonesia, suku, budaya, ras dan lain-lain, akan hal ini kami mengangankan
agar bangsa Indonesia ini tidak menghapus indentitas bangsa Indonesia seperti menggunakan
bahasa yang baku.
DAFTAR
PUSTAKA
Sejarah Indonesia, Peristiwa 1908. 2013. Kebangkitan Nasional Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasional_Indonesia. 5 September 2013
Delapan
Tiga all right reserved. 2011.
Integrasi Nasional. http://info-83.blogspot.com/2011/11/integrasi-nasional.html. 5 September
2013
Thankyou for share. Salam kenal...
BalasHapus